Rumah Kita

 Istiqomah itu berat...  Konsisten itu harus dipaksakan...  Membuka kembali catatan lama dan mulai membuka dengan catatan baru perlu waktu dan alasan kuat...  Semoga bisa memulai kembali  menyusun kata-kata sederhana dan menemukan banyak makna... Ditempat yang baru Yogyakarta yang selalu Istimewa, katanya...  Bangkit dari Hibernasi, mulai menjejakan kaki kembali, untuk setiap langkah dengan berbagai kisah...  Bismillah... 

  Masih tentang keseharian dan bagaimana menciptakan bahagia di rumah.... Terkadang kita berpikir bahwa hidup bahagia itu adalah dengan memiliki banyak harta, pekerjaan dengan gaji tinggi, menjadi orang terkenal dengan banyak follower, memiliki jam terbang yang banyak, rumah mewah, kendaraan yang berbaris rapi di garasi, dan banyak standar tinggi lainnya, Sehingga kita sering lupa bersyukur dan banyak inscure. Saat ini dikala media sosial menampilkan banyak standar tinggi  tentang arti bahagia, seolah-olah menjalani hidup biasa adalah hal aneh dan jauh dari kata BAHAGIA, yang pada akhirnya memaksa kita untuk ikut standar tinggi mereka agar hidup bahagia. Menepilah Sejenak... Menjauhlah sesaat ...  Tanyakan pada diri untuk apa sejatinya hidup saat ini? Apakah ini yang kita cari? Apakah ini yang kita inginkan? Apakah sejauh itu bahagia yang kita harapkan?. Menjalani rutinitas biasa bukan tanpa makna, mungkin kita tidak terekspos di media, mungkin kita jauh dari hingar bingar kata viral,

      Bahagia itu sederhana dan mudah untuk didapatkan. Saat kita senang dan merasa puas dengan sesuatu yang kita miliki, maka bersyukurlah lalu kebahagianpun datang. Standar kebahagiaan setiap orang berbeda. Ada orang bahagia bisa berkumpul dengan keluarganya lalu mereka bersyukur.  Ada yang mendapat uang sedikit, mereka bersyukur, Ada yang bisa jalan-jalan hanya dengan naik angkot mereka bersyukur, Ada yang bisa makan di warung tenda, mereka bersyukur, dan banyak lagi hal-hal yang sebagian orang anggap kecil, tapi buat sebagian orang hal itu adalah sumber bahagia. Jadi, janganlah lisan kita merusak kebahagiaan mereka dengan mengatakan " cuma gitu aja?" atau "norak banget ya?" atau lainnya yang meremehkan stanndar kebahagian oranglain. Untuk orang yang tidak bisa mensyukuri apa yang mereka miliki,maka kebahagiaan akan menjauh, akhirnya mereka lelah mencari bahagia hingga keberbagai pelosok dunia. Jangan pula membandingkan standar bahagia kita dengan mereka diluar s

  Siapa yang suka matematika coba angkat tangannyaaaa!!!      Saya sendiri selalu jaga jarak dengan pelajaran satu ini, dan sekarang kita bahas sedikiiiit saja sebagai basic untuk anak-anak belajar di dapur kita. Kita tidak selalu belajar tentang tekhnis bagaimana penjumlahan, pengurangan, perkalian atau pembagian, kita bisa mengajak anak-anak bermain, memasak, atau kegiatan baking dengan mengenalkan konsep matematika. Ayooo kita mulaaiiii...... 1. Mengenal Bentuk atau Warna     Anak-anak sangat tertarik dengan benda dan sering mengikuti apa yang orang tuanya lakukan, kadang mereka mencari benda yang sama seperti yang kita pegang, kita bisa mengenalkan bentuk-bentuk dengan cara yang sederhana, misalnya : mencari benda didapur yang berbentuk persegi, lingkaran, segitiga, segi panjang, tabung, dan lain-lain. Kita bisa meminta mereka untuk menyebutkan bentuk, warna, serta kegunaannya.  2. Mengelompokan benda      Mintalah anak-anak mengelompokan benda berdasarkan ukuran, warna, fungsi,ata

      Hal yang pertama yang kita harus pikirkan saat ingin melakukan aktivitas apapun adalah menentukan TUJUAN. Bayangkan kalau semua hal dibiarkan mengalir begitu saja tanpa arah, tanpa rule, tanpa ada tujuan yang jelas, bahkan ketika kita berpikir Flow sajalah, ada goal yang sebenarnya ingin kita capai bukan? bahkan sesantai apapun kita melakukan sesuatu pasti ada hal yang menjadi target yang ingin kita raih.     Bahkan sebagai manusia pun, kita diciptakan dengan sebuah Tujuan. Bukan untuk main-main atau melakukan sesuatu yang tidak jelas. Jadi, teman-teman sebelum semua yang kita miliki dan jalani saat ini berakhir kita gunakan setiap masa untuk berIbadah, agar kelak kita bisa lebih bertanggungjawab terhadap apa yang kita lakukan.      Menetapkan Tujuan ini banyak manfaatnya untuk menentukan plan yang akan kita lakukan dikemudian hari. Kita bisa mencoba beberapa langkah berikut untuk membantu kira-kira apa ya Tujuan yang ingin kita capai:  Meluruskan Niat  Kenapa? karena kita akan

        Biasanya dalam sebuah rumah dapur terletak paling tersembunyi, paling belakang dan hanya digunakan saat memasak, atau kegiatan terbatas yang berhubungan dengan perut saja. Padahal, disini banyak kegiatan yang menyenangkan. Misalnya, anak-anak bisa belajar bahasa, math, empati, dan skill lainya yang bisa mereka lakukan sambil praktek dengan bahan dan peralatan dapur, jadi berhubungan dengan Multiple Inteligence (ke cerdasan majemuk) anak-anak. Kok bisa??? Kita bahas secara sederhana yaa...      Pertama, Bahasa . Anak-anak secara bisa mudah menyebutkan nama sekaligus fungsi dari benda-benda yang ada didapur, dari mulai alat makan, alat masak, termasuk alat elektronik yang berhubungan dengan proses pembuatan makanan. Untuk ibu yang memiliki anak yang sedang belajar berbicara kita bisa mengajari dan mengajak mereka bermain didapur. Taaapiii nanti takut kotor, bahaya, takut ini, takut itu, duuh banyak takutnya bagaimana yaaa? yang harus Ibu ingat adalah bahwa anak-anak sedang tahap